Senin, 25 April 2016

Warna Hidupku

Ingat 9 Januari 1990. Ini adalah saat Allah menghadirkanku didunia ini. Aku diberi nama Widuri Mustika Yana. Hmm,jangan tanya artinya apa ya. Aku sampai saat ini tidak mengetahuinya. Yang aku ketahui,mungkin orangtua mengasih nama Widuri saat itu lagi heboh lagu "WIDURI". Yang kelahiran dibawah tahun 1990 pasti tau ya. Sampai sekarang lagu ini masih banyak yang mengenal.

Masa kecil,mungkin ini masa yang gak aku pahami. Yang aku pahami dikelilingku hanya ada nenek,mama,dan adek cowok. Sesosok yang dipanggil papa tidak terlihat. Entah apa yang terjadi aku tidak paham. Nenek adalah orang yang berharga saat aku kecil. Rambut yang panjang,merah kayak bule neneklah yang mengurus tiap pagi. Apalagi saat saat zaman kecul pasti ngalami kutuan ya. Itu lo,hewan kecil yang bikin kepala gatel. Neneklah yang nyomot hewan mungil ini dari kepalaku. Anehnya tiap kepalaku dipegang pasti nangis,meronta sambil mengatakan udah,udah. Padahalkan ini demi kebersihan kepala juga ya.hehe

Aku tumbuh menjadi sosok gadis yang manis. Menduduki kelas Nol besar " TK ISLAM". Tiap pagi bunyi tet.tet. itu tandanya pak sopir dah datang. Dengan rambut dikuncir,bawa tas berisi aneka makanan. Dimasa teman kanak-kanak ini aku tidak ingat teman-teman ini lagi. Yang terlintas hanya,pakaian seragam orange.

Satu tahun menjalani taman kanak-kanak,akhirnya menduduki bangku SD. Ternyata sifat pemaluku belum juga hilang, guru nanya apa gak dijawab. Kayak guruku sok melihatnya.hi..hi.
Kelas satu SD masa yang sulit kayaknya buat aku lalui,yang gak mau ngomong dan bersosialisasi bikin aku betah duduk dikelas ini.
Kelas lima SD,ntah apa yang dalam pikiran mama. Liburan sekolah aku diajak pergi ke Batam,ketempat papa berada. Ya disinilah perjalan dimulai,perjalan yang terjauh pertama kali dilalui. Naik bus,melalui daerah pesawitan yang jalan berdebu. Nyambung naik kapal feri. Disaat diatas kapal aku hanya berdiri diatas kapal sambil menikamti angin dan loncatan ikan lumba-lumba dari kejauhan.
Sampai di Batam papa dah nungguin. Bisa dibayangkan awal pertemuanku dengan seorang laki- laki yang baru aku lihat. Rasa aneh,cangung dan tidak ada respont. Kita berlibur cuma beberapa hari saja. Belum ada rasa keterbukaan antara seorang anak dan ayah kita mesti berpisah lagi.

Hari-hari dilalui bersama mama tercinta dan adek. Mama sibuk mencari nafkah dari subuh sampai magrib. Ya mau tak mau kasih sayang kita agak berkurang. Karena pulang dari kerja udah letih jadi kita jarang komunikasi,apalagi canda tawa. Urusan rumah udah jadi tanggung jawabku. Nyuci, bersih-bersihin rumah,dan nyetrika.

Sekolah Menengah Pertama dan SMA aku masih menjadi anak yang mandiri. Sampai nyari sekolah dan urusan kecilnya gak melibatkan mama.
Ketika SMA mama melahirkan, ini masa-masa saat aku merasa terkekkang dan tidak menerima. Aku membayangkan disaat aku duduk dibangku SMA aku memiliki adik lagi. Bertambahlah kerjaanku ketika mama pergi kerja,aku mesti nganterin adik kecilku ketempat neneknya. Setelah berpakaian sekolah,naik ojek sambil gendong gadik kecil. Kadang nyampe sekolah sering telat.
Disini aku merasa hidupku gak bebas, pagi dah sore dah aibuk anter jemput. Nyampe rumah masih menjaganya sambil beresin rumah. Waktu bermainku benar tidak ada. Kesal? Ya pasti,karena masih labil membuatku merasa anak yang mendedulu. Emosi pasti lebih dulu.

Ketika melewati kehidupan yang dah jadi rutinitas. Lama-lama kita enjoy dan bisa menerima.
Masa Ujian Nasional "UN" dah dijalankan. Tak sabar menunggu hasil kelulusan. Seminggu sebelum hasil UN keluar,hidupku hancur. Bukan pengumuman kegembiraan yang kudapatkan melainkan duka.
Disaat aku dan mama habis masak bareng. kita masak ikan bakar dan makan bareng. Setelah itu kita tidur,ketika mata mau terpejam gak taunya mama bangun mau ambil minum. 


Rabu, 30 Maret 2016

NIAT YANG BERAKHIR REZEKI

Saat pikiran stres semua hal yang tidak dilarang ingin dilakukan. dag dig dug, berapa hari lagi kontrakan rumah datang lagi. Kali ini,kita berniat mau meninggalkan kontran ini. Mau mencari yang baru. Dari niat pertama ini Allah mengabulkan bahwa tuan kontrakan kali ini mau memperbaiki rumahnya,karena emang sudah banyak bocor. so, jadi gampang keluar dari kontrakan.

Hampir tiap hari kita cari kontrakan yang harga standar tapi nyaman untuk ditempatkan. ternyata gampang-gampang susah, kontrakannya kita suka harganya selangit dan sebaliknya. udah dapat kontrakan yan lumayan terjangkau harganya, kali ini bingung duit buat panjar gak ada. kali ini saya berniat tidak akan pinjam duit yang berhubungan dengan "riba". satu motor aja hidup kami dah seperti hancur. keuangan dah tidak terkendali. gajian tanggal 31, tanggal 2 dah habis bayar ini itu.

Ting tong... berbunyilah BBM ku malam hari. Ternyata ada pesan dari kontak yang gak ku kenal siapa dia. mulailah percakapan, ternyata dia mau order barang. nanya aku semarang dimana? Toko Widuri  bertempat dimana? karena minggu depan dia mau ke Semarang.
Karena minggu depan aku mesti pindahan rumah, ya aku jawab minngu depan lagi sibuk nyari kontrakan.
berapa menit nungguin kok gak ada balasan. eh,gak lama pesan masuk. ternyata ni orang mau nawarin kontrakan free. Dia dah berunding sama suami. Tau gimana perasaan ku saat malam itu? bahagia gak karuan,sampai mau sms suami salah kirim keteman sampai dua kali. hihi...
karena dia mau ikut suami jadi rumah baru dihunyi 3 bulan gak pernah ditempatin lagi.

Alhamdulillah ya Allah hanya niat menjauhkan hutang biar gak keikat RIBA , ternyata Allah membantu lewat ini. Dengar-dengar harga kontrakannya Wau. gak akan sangguplah aku ngontraknya.

Terimakasih buat mba yang disana. padahal kita belum pernah tatap muka,tidak saling kenal tapi dah membantu kami. Hanya Allah yang membalas.
Salam buat mba ku disana.


Rabu, 20 Januari 2016

YAKIN


🌻YAKIN🌻

Satu kata yang simple, tapi maknanya sangat dalam. Dalam kondisi terpuruk ini yang saya pegang "Yakin". Yakin Allah akan menolong saya Yakin saya mampu menghadapinya, Yakin pasti ada jalannya.